Sabtu, 06 April 2013
Saya hampir meyakini sepenuh hati,
bahwa musim-musim paska ujian,UTS,UAS, selalu diisi oleh penantian
diumumkannya nilai hasil ujian. Setelah diumumkan, bermunculan reaksi yang
berlainan: pada polaritas positif, ada yang bersyukur, ada yang bersabar; pada
polaritas negatif, ada yang sombong, dan ada yang malah minder...
Sebelum masuk pada point
pembicaraan, saya ucapkan 'selamat' berbahagia untuk anda yang mendapat nilai
bagus, sebab itu adalah hadiah Tuhan atas kerja keras anda selama kuliah. dan
saya ucapkan 'semangat' untuk anda yang belum puas dengan nilai anda, karena
itu bukan akhir dari kehidupan anda. jadikan itu sebagai cambuk agar kita bisa
lebih semangat belajar lagi.
so, pentingkah sebuah nilai? apa
arti sebuah nilai? mari kita sepakati dulu definisi nilai: "indikator
tertulis atas hasil uji thd pengetahuan yang telah diajarkan", sepakat?
harus sepakat biar ga ribet.
Rabu, 03 April 2013
10.17
| Diposting oleh
Syahrul Mubarok
Dengan menyebut nama Allah swt. zat yang Maha Besar penggenggam segala yang ada di langit dan di bumi. Segala Puji hanya bagi-Nya, yang hanya dengan curahan rahmat-Nyalah sampai detik kita masih diberi nikmat umur sehingga kita dapat merasakan nikmatnya Islam dan Iman, merasakan beratnya perjuangan akademik yang begitu banyak tantangan dan rintangan baik dalam diri maupun dari luar diri kita, dan merasakan kenikmatan yang paling besar yaitu kenikmatan berada di jalan Allah, Jalan Dakwah, yang di dalamnya sangat besar pahala karunia yang diberikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan kita nabi besar, Nabiullah, Rasulullah Muhammad saw., beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya, termasuk kita insya Allah, hingga akhir zaman nanti.
Jumat, 18 Mei 2012
01.25
| Diposting oleh
Syahrul Mubarok
Saudaraku, yang mahal dari hidup ini adalah semangat. Semangat itu
bagaikan api, dia bisa membakar apa saja yang menghalangi. Seseorang tidak
mendapatkan kesuksesan bukan berarti ia tidak mampu. Biasanya, seseorang
tidak mendapatkan kesuksesan karena ia tidak bersemangat. Orang tidak
tahajud bukan karena ia tidak sanggup tahajud, tapi karena tidak
bersemangat melaksanakannya. Bangsa kita tidak mungkin menjadi pecundang,
kalau para pemimpin dan rakyatnya bersemangat.
Bagaimana supaya semangat itu muncul? Pertama, berani bermimpi. Kita harus
berani bermimpi. Tentu bukan sembarang mimpi, tapi mimpi positif yang akan
menggerakkan kita untuk berusaha menggapainya. Masalahnya, orang
Indonesia, katanya, bermimpi saja tidak berani!
Kita harus memimpikan Indonesia bangkit menjadi sebuah negara hebat bagai
zamrud di Khatulistiwa.