disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk sukses. Tidak hanya pada ukuran dunia
tapi juga untuk ukuran akhirat.
Rasulullah tidak hanya di akhirat tapi didunia juga sukses. Beliau tidak mau
menjadi beban bagi orang lain. Usia 12 tahun sudah melakukan perjalanan
untuk berdagang dan pada usia 25 tahun telah menjadi seorang pemuda yang
bermutu akhlaknya dan terpercaya pribadinya.
Rasul merupakan pemuda yang sukses karena, pada saat memberikan mas kawin
atau mahar pada Siti Khodijah, Rasul memberikan sebanyak 20 ekor unta muda
yang artinya pada saat itu telah menjadi seorang pengusaha kaya raya yang
sangat sukses.
Untuk menjadi pribadi yang sukses maka kita harus "tenang" karena keyakinan
akan adanya kekuasaan Allah. Lalu, "terencana" dalam melakukan sesuatu, baru
"tawakal". Kemudian "terampil" dalam berkerja; "tertib" dalam kehidupan;
"tekun" dan "istiqamah" dalam mengatasi kejemuan; "tegar" dan sabar dalam
menerima musibah dari berbagai macam kejadian; "tawadhu" atau rendah hati,
karena kesombongan merupakan sarana yang paling efektif untuk menjatuhkan
martabat kita.
Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil meyakini semua ini adalah
milik Allah, yang membuat kita menjadi tawadhu dan rendah hati,
terus-menerus membersihkan hati dan terus meningkatkan kemampuan untuk
mempersembahkan yang terbaik, yang terlihat dari kemuliaan akhlak dan
sempurnanya amal dengan hati yang ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan
kesuksesan di dunia dan akhirat.