This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

Rabu, 27 Oktober 2010

Kita diciptakan oleh Allah bukan untuk menjadi pecundang, tapi kita telah
disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk sukses. Tidak hanya pada ukuran dunia
tapi juga untuk ukuran akhirat.

Rasulullah tidak hanya di akhirat tapi didunia juga sukses. Beliau tidak mau
menjadi beban bagi orang lain. Usia 12 tahun sudah melakukan perjalanan
untuk berdagang dan pada usia 25 tahun telah menjadi seorang pemuda yang
bermutu akhlaknya dan terpercaya pribadinya.



Rasul merupakan pemuda yang sukses karena, pada saat memberikan mas kawin
atau mahar pada Siti Khodijah, Rasul memberikan sebanyak 20 ekor unta muda
yang artinya pada saat itu telah menjadi seorang pengusaha kaya raya yang
sangat sukses.


Untuk menjadi pribadi yang sukses maka kita harus "tenang" karena keyakinan
akan adanya kekuasaan Allah. Lalu, "terencana" dalam melakukan sesuatu, baru
"tawakal". Kemudian "terampil" dalam berkerja; "tertib" dalam kehidupan;
"tekun" dan "istiqamah" dalam mengatasi kejemuan; "tegar" dan sabar dalam
menerima musibah dari berbagai macam kejadian; "tawadhu" atau rendah hati,
karena kesombongan merupakan sarana yang paling efektif untuk menjatuhkan
martabat kita.

Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil meyakini semua ini adalah
milik Allah, yang membuat kita menjadi tawadhu dan rendah hati,
terus-menerus membersihkan hati dan terus meningkatkan kemampuan untuk
mempersembahkan yang terbaik, yang terlihat dari kemuliaan akhlak dan
sempurnanya amal dengan hati yang ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan
kesuksesan di dunia dan akhirat.

Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri salam dan beliau tertarik sehingga beliau bertanya, "Siapakah kamu ini ?"

Jawab kami, "Kami adalah orang beriman." Kemudian baginda bertanya, "Setiap perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?" Jawab kami, "Buktinya ada lima belas perkara. Lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusanmu kepada kami dan lima perkara yang kami terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?"

Tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu ?"
Jawab mereka, "Kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepada Allah, percaya kepada Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah yang baik mahupun yang buruk."
Selanjutnya tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku itu ?"
Jawab mereka, "Kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan solat wajib, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji bila mampu."

Tanya Nabi s.a.w selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?" Jawab mereka, "Bersyukur di waktu senang, bersabar di waktu kesusahan, berani di waktu perang, redha pada waktu kena ujian dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada musuh." Mendengar ucapan mereka yang amat menarik ini, maka Nabi s.a.w berkata, "Sungguh kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai sekali dalam agama mahupun dalam tatacara berbicara, hampir sahaja kamu ini serupa dengan para Nabi dengan segala macam yang kamu katakan tadi."

Kemudian Nabi s.a.w selanjutnya, "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada lima perkara amalan yang akan menyempurnakan dari yang kamu punyai ? Janganlah kamu mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan. Janganlah kamu mendirikan rumah yang tidak akan kamu tempati, janganlah kamu berlumba-lumba dalam sesuatu yang bakal kamu tinggalkan,, berusahalah untuk mencari bekal ke dalam akhirat."

Popular Posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers