This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by Premiumblogtemplates.com

Sabtu, 04 Desember 2010

Seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu mewujudkan
mimpi/visi group/departemen yang dipimpinnya menjadi kenyataan. Bukan visi
pribadi yang dipaksakan menjadi visi group. Bila hal ini dibiarkan, maka
visi group menjadi kabur dan cepat atau lambat akan bubar dan ini diperparah
bila masing-masing anggota membawa visi pribadi masing-masing.



Menjadi seorang pemimpin adalah keharusan, karena setiap orang dipanggil
dan ditetapkan oleh TUHAN untuk menjadi pemimpin. Para bapak dipanggil
untuk menjadi pemimpin di tengah keluarga, ibu-ibu dipanggil menjadi ratu
rumah tangga, anak-anak menjadi pemimpin atas dirinya sendiri, seorang
direktur menjadi pemimpin di perusahaannya, rektor menjadi pemimpin di
unversitas, etc. Baik dalam segi rohani maupun jasmani, dalam dunia sekuler
maupun di gereja, kita adalah pemimpin. Yang menjadi pertanyaan, kualitas
seperti apa yang akan kita bawa ke tengah-tengah orang yang kita pimpin.

Kita dipanggil menjadi kepala dan bukan ekor. Ekor berbicara orang yang
tidak membawa dampak bagi orang lain, hidupnya dikendalikan oleh situasi
yang ada. Sedangkan kepala berbicara orang yang hidupnya membawa dampak,
mempengaruhi keadaan sekitar dengan keberadaan dirinya. Contoh: presiden,
setiap omongan nya akan di “yes man “ oleh bawahannya. Walaupun mungkin
merugikan rakyat banyak. Tapi coba bila rakyat jelata yang mengadu, jarang
sekali ditanggapi dengan benar.

Seorang pemimpin akan mengimpartasikan apa yang ada dalam dirinya kepada
orang yang dipimpinnya. Dapat dibayangkan bila seorang pemimpin memiliki
sikap arogan, sombong, suka berkelahi, korupsi, etc dan itu akan
terimplementasikan pada anggotanya juga. Dan bukan hanya anggota, itu akan
terimpartasi pada orang lain juga. Sebagai contoh: seorang bapak yang
memiliki karakter buruk cenderung menurunkan karakter yang buruk juga kepada
anaknya. Didukung oleh lingkungan yang salah membuat anak ini menerima
persepsi yang salah dan menciptakan suatu pola yang terekam di alam bawah
sadarnya. Pola tersebut menjadi acuan dalam setiap tingkah lakunya. Setelah
dewasa, pola yang salah ini akan terus terbawa hingga berumah tangga dan
akibatnya dia akan menerapkan prinsip yang sama seperti yang dahulu pernah
diterimanya.

Negara INDO bisa kacau seperti ini, dimulai dari pemimpin yang tidak mampu
bertindak sebagaimana harusnya. Dengan membiarkan praktek KKN (korupsi,
kolusi, nepotisme) dan ABS (asal bapak senang) selama 32 tahun. Dan
dampaknya sekarang baru kita rasakan, kekacauan dalam segala bidang. Setiap
orang berbondong-bondong ingin menjadi pemimpin, bukan dengan dasar melayani
rakyat/jemaat tapi demi untuk melegalisasi kekuasaan dan mewujudkan ambisi
pribadi..

Seorang pemimpin adalah seorang guru yang harus digugu dan ditiru bagi orang
yang dipimpinnya baik sebagai guru dalam hal spiritual maupun jasmani.
Seorang rekan saya bercerita bahwa jaman dahulu seorang pemimpin akan terus
diikuti oleh pengikutnya kemanapun dia pergi kecuali untuk hal-hal yang
bersifat pribadi. Dari sana pengikut ini akan belajar dari apa yang
dikatakan oleh pemimpin dan prakteknya dalam kehidupan. Karenanya
pemimpin-pemimpin jaman dahulu sangat disegani oleh para pengikutnya karena
mereka benar-benar menjadi teladan dalam setiap tindakannya.

Karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (1 TIMOTIUS 3:1-7):

MORALITAS (TIDAK BERCACAT)
Moralitas atau yang kita sebut kekudusan adalah hal penting yang harus kita
miliki sebagai seorang pemimpin. Dengan menjunjung tinggi kekudusan, kita
dapat menepis setiap gunjingan atau musuh yang hendak menjatuhkan kita.
Kekudusan menjaga kita dari serangan-serangan dan omong kosong dari pihak
luar.


2. VISI YANG JELAS (SUAMI DARI SATU ISTRI)
Seorang pemimpin (pria dan wanita) dituntut untuk memiliki fokus yang benar,
tidak mendua hati atau dipengaruhi oleh isme-isme dari luar. Saat visi telah
terbentuk, seorang pemimpin menetapkan rencana jangka pendek, menengah dan
panjang untuk mewujudkan visi tersebut.



PENGUASAAN DIRI (DAPAT MENAHAN DIRI).
Seorang pemimpin dituntut untuk mampu menguasai dirinya dalam hal perkataan,
tingkah laku, disiplin, bertanggung jawab dalam setiap perkataan yang
diucapkan.



BIJAKSANA
Kemampuan seorang pemimpin dapat dilihat dari langkah-langkah yang diambil
saat menghadapi situasi genting atau di luar kendali. Dari sanalah teruji
kapasitas yang sesungguhnya dari pemimpin tersebut.


5. SOPAN
Makna sopan mencakup dalam segi berpakaian, cara berbicara, bagaimana
memperlakukan lawan jenis, dan juga dalam berbisnis. Sopan dalam berbisnis
dalam arti tidak merugikan orang lain dengan cara menipu atau me mark up
harga.


6. SUKA MEMBERI TUMPANGAN
Bukan hanya membuka pintu rumahnya bagi orang asing tapi juga berarti
memiliki hati yang luas untuk menerima keberadaan orang lain yang berbeda
dengan dirinya. Kita belajar dari karakter KRISTUS yang memiliki hati
melayani dan bukan untuk dilayani. Dengan tangan terbuka YESUS menyambut
orang-orang yang terhilang, pelacur, pemungut cukai, nelayan, orang sakit,
orang gila, etc.


8. CAKAP MENGAJAR ORANG LAIN
Seorang pemimpin tidak hanya cakap dalam ilmu dan pengetahuan tapi dia harus
cakap dalam menghadapi setiap orang. Cara yang dipergunakan untuk menghadapi
A tidak dapat digunakan untuk menghadapi B, C, D, E. Setiap orang adalah
unik. Karenanya seorang pemimpin harus memiliki kecakapan untuk menghadapi
berbagai macam tipe manusia.

Saat kita bisa memperlakukan orang lain dengan tepat, orang tersebut akan
merasa dihargai. Dan saat keberadaan dirinya itu diakui, maka apapun yang
kita suruh akan dengan senang hati dia lakukan. Seorang pemimpin dituntut
untuk memiliki kelemahlembutan dalam menghadapi setiap orang dan dituntut
mampu untuk dapat memandang suatu masalah dari berbagai segi.
BY.Chenk Q

Popular Posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers